Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 03:58:39【Tempat Makan】683 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(4816)
Artikel Terkait
- Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil
- Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi
- Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh
Resep Populer
Rekomendasi

Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar

AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau

Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan

Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah